Baru sekitar empat bulan jadi Gubernur DKI Jakarta, nama Joko Widodo sudah masuk bursa kandidat yang layak jadi calon presiden. Setidaknya berdasarkan hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB).
"Temuan yang cukup mengejutkan, Jokowi suaranya paling tinggi di antara yang lain, menyalip Megawati, Prabowo, Aburizal Bakri, dan lainnya," kata Ketua Lembaga Survei PDB Didik Rachbini dalam acara Dinamika Baru Bursa Capres 2014 di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (6/2/2013). Dia menduga, masyarakat butuh sosok baru dan ingin perubahan.
"Ini bisa mengubah peta 2014," kata Didik. Survei ini digelar pada 3-18 Januari 2013 dengan 1.200 responden yang berasal dari 30 provinsi. Jokowi mendapatkan dukungan 21 persen suara, disusul Prabowo dengan 17 persen, dan Megawati 11,5 persen. Suara yang didapatkan Jokowi dalam survei ini tak hanya datang dari responden di Pulau Jawa.
Pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, Jokowi selama ini mampu menjaga optimisme publik. "Jokowi pintar memasarkan programnya. Namun, kita tunggu saja karena baru sekitar tiga bulan menjabat," ujarnya. kompas.com
Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) melampaui Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. PPP melihat pesona Jokowi telah membuat para pendukung Mega dan Prabowo berpaling ke gubernur DKI Jakarta itu. "Saya sudah pelajari beberapa hasil survei capres terakhir, Jokowi mulai menyedot elektabilitas Prabowo, JK, Mahfud, bahkan Mega," kata Sekjen PPP M Romahurmuziy kepada detikcom, Kamis (7/2/2013).
Romi, demikian dia disapa, menyadari saat ini Jokowi adalah tokoh paling populer. Sepanjang survei yang digelar sejak Desember lalu, elektabilitas Jokowi terus menanjak, karena publikasi media yang luar biasa. "Kedua, karena masyarakat sudah muak dengan kepura-puraan. Mereka butuh pemimpin yang tampil apa adanya, orang yang tulus," katanya.
Perjalanan elektabilitas Jokowi diprediksi akan terus naik. Kalau Jokowi terus bekerja keras membenahi Jakarta, bukan tidak mungkin Jokowi akan benar-benar menyedot perhatian luas dan punya modal maju Pilpres.
"Maka dia akan menjadi vacum cleaner yang menyedot elektabilitas tokoh lainnya. Bahkan termasuk menyedot elektabilitas Prabowo, yang merupakan penyokong utama dalam kampanyenya," tegasnya.
Dalam survei yang dilakukan oleh Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini, menunjukkan Jokowi sebagai capres potensial dengan elektabilitas tertinggi, menyalip Megawati dan Prabowo Subianto.
Berikut 13 besar capres potensial, berdasarkan survei PDB yang dirilis Rabu (6/2) kemarin:
1. Joko Widodo 21,2 persen
2. Prabowo Subianto 18,4 persen
3. Megawati Soekarnoputri 13,0 persen
4. Rhoma Irama 10,4 persen
5. Aburizal Bakrie 9,3 persen
6. Jusuf Kalla 7,8 persen
7. Wiranto 3,5 persen
8. Mahfud MD 2,8 persen
9. Dahlan Iskan 2,0 persen
10. Surya Paloh 1,3 persen
11. Hatta Rajasa 1,2 persen
12. Chairul Tanjung 0,4 persen
13. Djoko Suyanto 0,3 persen
Survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu menyebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berada di posisi teratas bursa calon presiden. Ketika menanggapi hal tersebut, Jokowi yang ditemui di Balaikota berkomentar �Apa? paling tinggi?�
Menurut dia, dirinya tidak terlalu memikirkan hal-hal di luar tugasnya sebagai gubernur di DKI Jakarta. �Saya ndak mikir, sama sekali ndak mikir,� katanya, Kamis (7/2/2013).
Dia mengatakan dirinya ingin fokus dalam menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh Jakarta seperti macet dan banjir. �Saya mau fokus dulu menyelesaikan banjir, macet,� tegas Jokowi.
Dia juga mengaku akan terus melanjutkan program penambahan transportasi massal. �Monorel, MRT juga mau saya selesaikan,� katanya. Sementara itu, Jokowi berdasarkan survei tersebut menduduki posisi pertama di atas Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Rhoma Irama. Detik.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment