Latest News

Friday, December 27, 2013

Jokowi Populer di Jawa Barat

Jokowi  Populer di Jawa Barat

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi (tengah) 

Jokowi Populer di Jawa Barat


JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi ternyata sangat populer di Jawa Barat. Tingkat popularitasnya mencapai 95,15 persen. Jokowi pun dinilai pantas sebagai calon presiden atau wakil presiden dengan tingkat elektabilitas mencapai 47,1 persen. Jabar adalah provinsi yang memiliki jumlah pemilih terbesar.

Hal itu terlihat dari hasil survei Tokoh Jawa Barat dalam Kepemimpinan Nasional yang dilakukan Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Universitas Padjadjaran pada 6-16 Desember 2013.
Survei ini sebenarnya ditujukan untuk melihat kepopuleran dan peluang tokoh Jabar jika maju ke kancah kepemimpinan nasional. Survei melibatkan 1.587 responden yang tersebar di 26 kota kabupaten se-Jawa Barat. Survei menggunakan desain sampling two way stratification dengan tingkat akurasi 3,0 persen.
Ketua PK2S Unpad Toni Toharudin dalam konferensi pers di Bandung, Kamis (26/12), mengatakan, tingkat popularitas Jokowi mencapai 95,15 persen, disusul Aburizal Bakrie 94,33 persen, dan Jusuf Kalla 93,45 persen.

Selain itu, muncul nama-nama lain, seperti Megawati Soekarnoputri (92,50), Prabowo Subianto (88,09), Hatta Rajasa (84,81), Dahlan Iskan (77,63), Marzuki Alie (55,83), Mahfud MD (50,79), Gita Wirjawan (47,07), Suryadharma Ali (41,21), Pramono Edhie Wibowo (37,24), Anis Matta (33,52), dan Anis Baswedan (32,14).
”Tidak hanya dari tingkat popularitas, masyarakat Jawa Barat juga menilai Jokowi paling pantas menjadi calon presiden atau wakil presiden. Jokowi meraih 47,1 persen dan mendominasi baik di seluruh daerah pemilihan dari seluruh tingkat usia, pendidikan, dan suku bangsa di Jawa Barat,” kata Toni.
Selain Jokowi, tokoh lain yang dinilai pantas menjadi calon presiden atau wakil presiden adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (13,20), Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (11,40), Menteri BUMN Dahlan Iskan (9,60), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (5,20), dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (3,20).

Menurut Toni, meski survei tersebut untuk melihat peluang tokoh asal Jabar dalam kancah kepemimpinan nasional, tidak bisa dihindari jika yang menempati posisi teratas adalah tokoh- tokoh nasional, seperti Jokowi atau Prabowo.

”Responden mungkin membaca situasi di mana Jokowi dilihat punya prestasi, yang meski belum terlihat tetapi jelas tahap demi tahapnya. Begitu juga dengan Prabowo,” kata Toni.
Peneliti PK2S, Tata S Wirasasmita, menambahkan, untuk tokoh Jabar yang berkiprah di tingkat nasional, muncul nama Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) M Jumhur Hidayat dengan tingkat popularitas 19,72 persen dan Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Sunda Pusat Syarif Bastaman yang meraih 16,82 persen.

Dari kepantasan menjadi capres atau cawapres, Jumhur yang meraih 1,20 persen mengungguli perolehan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta (0,80) dan capres dari Partai Hanura, Wiranto (0,60).
”Dibandingkan dengan tokoh nasional lainnya, kedua tokoh Jawa Barat itu dari popularitasnya masih jauh tertinggal. Namun, jika mereka serius untuk mau berkiprah dalam kepemimpinan nasional, sebenarnya masih ada waktu dan peluang untuk itu,” kata Tata.

Namun, sampai kemarin, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tempat Jokowi bernaung, belum memutuskan siapa yang nantinya akan diajukan sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Source : tribunnews.com

Tuesday, December 10, 2013

Metromini Baru Sekeren Bus Transjakarta

Penulis : Kurnia Sari Aziza Selasa, 10 Desember 2013 
Protoype New Metro Mini yang ditawarkan oleh PT Citibus Intermoda kepada Metro Mini dan Pemprov DKI. Prototype ini diparkir di halaman Balaikota Jakarta, Selasa (10/12/2013). | Kompas.com/Kurnia Sari Aziza

Metromini Baru Sekeren Bus Transjakarta

Di halaman Balaikota Jakarta, tampak terlihat bus yang penampakannya sekilas seperti bus transjakarta. Namun, setelah didekati, rupanya itu metromini.

Bus yang terpajang tersebut merupakan metromini konsep baru yang ditawarkan PT Citibus Intermoda, salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang transportasi, kepada Pemprov DKI. 

Presiden Direktur PT Citibus Intermoda Marulam Hutabarat mengatakan, ia baru akan memberikan konsepnya kepada pihak Metromini dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. 

"New metromini ini ukurannya lebih besar dari kopaja AC dan dapat melintas di jalur (busway) transjakarta," kata Marulam, di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2013). 

Dari segi tata kelola, PT Citibus Intermoda akan menawarkan sistem setoran harian dengan manajemen yang berdasarkan best market practice good corporate governance. Dalam sistem baru itu, lanjut dia, Citibus menggaji para pengemudi dan kernet dengan gaji bulanan di atas upah minimum provinsi (UMP). 

Selain itu, pengemudi dan kernet akan mendapatkan jaminan asuransi kesehatan, Jamsostek, dan bonus prestasi. Oleh karena itu, apabila DKI dan Metromini menerima tawarannya, sebagai operator, PT Citibus akan mengutamakan kesejahteraan para pengemudi. 

"Dengan sistem tata kelola yang baru ini, kami ingin memastikan para penumpang merasa aman, nyaman, tepat waktu, tidak ada lagi sopir tembak, ugal-ugalan, dan ngetem sembarangan," kata Marulam. 

Ia mengharapkan, kehadiran new metromini ini dapat menghapus citra negatif metromini selama ini. Di samping itu, PT Citibus Intermoda juga akan membiayai 100 persen peremajaan metromini tanpa mengambil alih kepemilikan sehingga para pemilik metromini dapat memiliki unit-unit kendaraan yang sudah diremajakan. 

Nantinya, pengelolaan operasional sepenuhnya diberikan kepada Citibus, dan berikutnya diterapkan sistem bagi hasil dengan para pemilik metromini. Program peremajaan bus tersebut berjalan secara bertahap dalam kurun waktu selama lima tahun dengan total target 3.000 unit yang diimpor dari China. 

Adapun kapasitas penumpang mencapai 40 orang dengan tempat duduk untuk 22 orang. Bus-bus baru tersebut akan dilengkapi dengan pendingin udara, televisi, Wi-Fi, dan global positioning system (GPS). 

PT Citibus Intermoda juga telah memiliki pul di kawasan Tangerang Selatan seluas lima hektar. Rencananya, ia juga akan mencari pul baru di Jakarta agar lebih terhubung dengan dengan trayek masing-masing. 

Deputi Gubernur Bidang Transportasi DKI Jakarta Soetanto Suhodo mengatakan masih akan meninjau lagi spesifikasi bus. Apakah bus itu selanjutnya dapat beroperasi atau tidak, itu merupakan persetujuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. 

"Masih akan kita lihat lagi, tapi jika ini bisa membantu kenapa tidak. Nantinya juga bisa terintegrasi dengan bus transjakarta," kata Soetanto.

Source : megapolitan.kompas.com
Editor : Ana Shofiana Syatiri

Monday, December 9, 2013

Main ke Tanah Abang, Betty jadi korban kecelakaan KRL di Bintaro

Reporter : Andrian Salam Wiyono 

Main ke Tanah Abang, Betty jadi korban kecelakaan KRL di Bintaro

Tidak ada yang mengira Betty Ariyani (58) meninggalkan keluarganya seketika. Padahal kemarin Betty hendak belanja ke Tanah Abang Jakarta bersama tiga rekannya. Saat itu Betty menumpangi KRL jurusan Serpong-Tanah Abang.

Di perlintasan Pondok Ranji, Jakarta Selatan kecelakaan maut itu terjadi. Truk tangki bensin 24 ribu liter ditabrak KRL yang ditumpangi Betty. Sekitar 60 korban luka-luka dan enam lainnya tewas. Entah bagaimana Betty bersandar di rentetan gerbong besi itu.

Betty mengalami luka bakar hingga 90 persen. Sedangkan tiga teman lainnya luka ringan.

"Tiga temannya hanya mengalami sesak napas, tidak tahu gimana posisinya. Jadi itu memang mau main saja antar temannya dari Medan, sedangkan dua lainnya teman di Jakarta," ungkap suami Betty, Subagja Kramadibrata (58) di rumah duka Jalan Sersan Bajuri Bandung, Selasa (10/12).

Dia mengaku sebelum kejadian sempat mengantarkan istri ke rumah temannya di bilangan Ciputat. Tidak ada firasat buruk saat itu. Kondisi Betty pun sehat.

"Iya itu saya yang antar, setelah itu tiba-tiba ada yang menelepon dan melaporkan ada korban kecelakaan, ditambah saya lihat pemberitaan di media," ungkapnya.

Setelah dicek ke Rumah Sakit Fatmawati dia membenarkan kepada tim medis bahwa Betty adalah istrinya. Di RS Fatmawati Betty mendapati perawatan medis secara intensif.

"Tapi selama 45 menit (sebelum wafat) kondisinya terus ngedrop dan akhirnya sekitar pukul 20.53 WIB tak tertolong," imbuhnya seraya menyebut bahwa Betty juga terkontaminasi infeksi luka bakar.

Tak lama berselang pihak keluarga memboyong Betty ke Bandung. Pagi tadi Betty disemayamkan di rumah duka dan sekitar pukul 09.30 WIB jenazah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Makam Warga di kawasan Sukasari Bandung.

Puluhan keluarga dan kerabat mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. Betty lahir di Palembang 29 November 1958. Ia meninggalkan satu suami dan dua anaknya Bagja (58) dan Galih (12).
(mdk/hhw)

Source : m.merdeka.com

Mengintip Lapas Terbuka yang mirip kos-kosan mahasiswa

Reporter : Chazizah Gusnita 

Mengintip Lapas Terbuka yang mirip kos-kosan mahasiswa


Mendengar kata Lembaga Pemasyarakatan (LP atau Lapas), tentu yang ada di benak kita sebuah Lapas dengan maksimum security, tembok tinggi berpagar, tertutup, dan over crowded. Namun Lapas yang satu ini berbeda dengan Lapas yang ada.

Lapas itu bernama Lapas Terbuka Klas IIB. Lapas yang terletak di Jalan Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat ini juga disebut sebagai Kampung Asimilasi Gandul, seperti papan selamat datang yang dipasang sebelum pintu masuk. Kebetulan, mahasiswa Kriminologi Universitas Indonesia (UI) berkesempatan berkunjung ke Lapas Terbuka ini, Sabtu (7/12/2013).

Kenapa disebut Kampung Asimilasi? Karena para narapidana yang berada di dalamnya dibina untuk proses asimilasi (kembali ke masyarakat). Pembinaan yang dilakukan berupa kegiatan untuk berwiraswasta seperti bercocok tanam dalam bidang pertanian, budidaya perikanan, dan peternakan. Kegiatan ini bertujuan pemberian bekal kemampuan untuk napi setelah ia bebas nanti.

Sebelum masuk ke dalam Lapas, seluruh pengunjung terlebih dahulu diperiksa di posko utama. Di posko utama ini, pengunjung harus meninggalkan telepon seluler dan kartu tanda pengenal.

Dari posko utama, pengunjung lantas ketemu dengan Pengamanan Pintu Utama (P2U). Di sini sebenarnya pengunjung akan digeledah oleh petugas. Kebetulan sekali, rombongan tidak digeledah oleh petugas. Karena alat-alat komunikasi dan elektronik sudah diambil di posko utama.

Setelah dari P2U, pengunjung langsung masuk ke ruang tunggu yang terletak di sebelah kiri. Sementara di sebelah kanan, terdapat kursi-kursi khusus untuk pagelaran acara musik atau perjamuan dan pertemuan. Di ruang tunggu Lapas Terbuka ini terdapat sebuah kantin dan meja biliar. Meja bilyard ini sering digunakan para narapidana. Dari sini, sudah terlihat bagaimana rupa dari Lapas Terbuka.

Sekilas Lapas Terbuka mirip seperti kos-kosan mahasiswa. Terdiri dari 20 kamar dengan dua lantai dan 16 kamar mandi yang terletak di kiri dan kanan gedung. Masing-masing kamar dihuni oleh kurang lebih 4-5 napi. Saat ini, ada sekitar 72 napi di dalam Lapas Terbuka. Di tengah kamar para napi terdapat sebuah lapangan yang berfungsi sebagai lapangan olahraga napi dan kegiatan apel.

Seperti namanya Lapas Terbuka, tampilannya pun jauh dari kesangaran dan kesumpekan Lapas pada umumnya. "Seperti cottage ya," celetuk seorang mahasiswa Kriminologi UI, Lambriyana. Bisa dibayangkan, cukup nyaman ya bagi napi yang tinggal di sini?
(mdk/hhw)

Source : m.merdeka.com

Busyro: Di negeri ini ada korupsi by design, merinding kita


Busyro: Di negeri ini ada korupsi by design, merinding kita


Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas memaparkan maraknya korupsi pejabat publik di hadapan kepala daerah. Dia menjadikan kasus Luthfi Hasan Ishaaq sebagai contoh bagaimana aturan impor sapi didesain untuk melakukan tindakan korupsi.

"Tadi malam sudah diputus vonis untuk Luthfi Hasan Ishaaq meskipun belum inkracht (tetap). Tindak pidana pencucian uangnya sudah disahkan dan asetnya diambil," kata Busyro di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/12).

Busro mengungkapkan, korupsi yang berbahaya justru dimulai dari peraturan yang didesain untuk korupsi. Dia mencontohkan bagaimana dalam peraturan impor sapi yang membuat peternak lokal tidak bisa menyuplai kebutuhan dalam negeri.

"Di negeri kita ada kebijakan korupsi by design. Korupsi yang paling berdampak ini adalah yang melalui by design ini. Ini bisa lihat bagaimana dalam kasus impor sapi yang membuat peternak lokal tidak bisa ngapa-ngapain. Banyak kebijakan lain yang kami telisik lagi. Merinding kita lihat datanya. Tapi mari kita sama-sama perbaiki," papar Busyro.

Selain itu Busyro juga menyentil Bupati Buol, Amran Batalipu dan Hartati Murdaya dalam penjualan izin tanah. Busyro meminta kepada kepala daerah yang hadir untuk tidak meniru Amran dalam hal izin tanah.

"KPK sudah banyak nangkap kepala daerah. Contohnya kasus Bupati Buol, kasusnya penjual izin tanah. Harusnya tanah itu dikelola masyarakat Buol. Tapi malah izinnya dijual ke pengusaha salah satu partai besar di Jakarta. Bapak-bapak tidak perlu mencontoh yang seperti itu," terang Busyro.

(mdk/tts)

Source : m.merdeka.com 

Jika capreskan Jokowi, PDIP tak terkalahkan

Jika capreskan Jokowi, PDIP tak terkalahkan

Reporter : Islahudin | Minggu, 1 Desember 2013 20:36Jokowi dampingi Mega apel. ©2013 Merdeka.com/m. luthfi rahman

Jika capreskan Jokowi, PDIP tak terkalahkan


Meski belum memiliki calon presiden secara resmi, raihan dukungan pemilih terhadap PDIP mencapai 29,9 persen. Perolehan dukungan itu didapat jika partai nasionalis itu benar-benar memunculkan Jokowi sebagai capresnya.

"Jika PDIP mencalonkan Jokowi sebagai capresnya dukungan yang diperoleh mencapai 29,9 persen. Golkar dengan Aburizal Bakrie 15,1 persen. Partai Gerindra dengan Prabowo 9,2 persen. PKB dengan Mahfud MD 5,9 persen. Partai Demokrat dengan Pramono Edhi 4,6 persen. Hanura dengan Wiranto 3,2 persen. Sedangkan partai lain yang belum memiliki calon presiden perolehan dukungannya stagnan," kata peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fabias Basuki.

Hal itu dipaparkan Fabias dalam konferensi pers di Kantor CSIS, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Minggu (1/12).

Fabias mengungkapkan, perolehan dukungan yang paling mencolok adalah PKB. Menurutnya, kenaikan dukungan PKB itu karena adanya isu diusungnya Mahfud MD sebagai capresnya.

Saat ini PDIP memang belum menentukan calonnya. Namun, jika diskenariokan Jokowi sebagai capres PDIP, bahkan mencapai 30 persen dukungan.

"PDIP menunggu mengumumkan calonnya setelah pemilihan legislatif. Tapi dengan Jokowi sudah naik elektabilitasnya. Coba sudah diumumkan, dukungannya akan lebih meningkat," papar Fabias.

Seperti diketahui, PDIP akan menentukan capresnya dengan menunggu hasil perolehan suara para Pemilu Legislatif dahulu.

"Padahal jika dukungan makin tinggi PDIP akan memiliki posisi tawar tinggi. Tak perlu repot-repot mengandalkan koalisi. Bahkan bila mengandalkan koalisi dari banyak partai, pemerintahan akan berjalan tidak akan efektif," terang Fabias.

Survei CSIS yang bertajuk 'Tanda-tanda berakhirnya Oligarki Elit Partai?' dilakukan di 33 provinsi dan berlangsung pada 13 sampai 20 November 2013 dengan wawancara tatap muka. Jumlah sampel 1180 responden dengan tingkat kesalahan 2,85 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat dan proporsi kelamin 50:50 persen untuk laki-laki dan perempuan. Proporsi responden untuk desa dan kota juga sama 50:50 persen dengan data BPS 2011.

[ren]

Source : merdeka.com

PDIP cuma manfaatkan kepopuleran, tapi tak pernah bantu Jokowi

PDIP cuma manfaatkan kepopuleran, tapi tak pernah bantu Jokowi

Blusukan Jokowi kampung deret. ©2013 Merdeka.com/Ari Basuki   Reporter : Ramadhian Fadillah | Minggu, 8 Desember 2013 17:03

PDIP cuma manfaatkan kepopuleran, tapi tak pernah bantu Jokowi


Semenjak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, nama Joko Widodo kian meroket di berbagai survei. Popularitas PDI Perjuangan sebagai partai pengusung, turut terdongkrak naik.

"Sekarang saja sumbangnya dapat dihitung. Lihat saja persentase PDI Perjuangan pada pemilu 2009 kan suaranya belum melambung tinggi. Setelah ada Jokowi popularitas PDIP kan naik drastis," kata pengamat politik Arbi Sanit di TIM, Jakarta, Minggu, (8/13).

Menurut Arbi yang juga dosen Universitas Indonesia, selama ini PDIP hanya memanfaatkan tingkat popularitas dan elektabilitas Jokowi. Ketika Jokowi mendapatkan masalah, kader dari PDIP tak membantunya.

"Jokowi ini sedang dicurangi oleh PDIP. Karena partai mendapatkan keuntungan dari Jokowi berupa polularitas dan elektabilitas. Ketika Jokowi dihantam kanan kiri tidak ada pembelaan," tegasnya

Menurut Arbi, apabila Jokowi tidak dicalonkan pada pemili 2014 yang akan datang maka eletabilitas dan popularitas sebagai Partai banteng tersebut akan turun drastis. 

"Itu jelas kalau Jokowi tidak dicalonkan, otomatis turun popularitas dan elektabilitas PDIP," tandasnya.

Laporan: Sukma Alam

[ian]

Source : merdeka.com

Usung Jokowi nyapres, warga Solo deklarasikan 'Pokok'e Jokowi'

Reporter : Arie Sunaryo | Minggu, 8 Desember 2013 21:24         Pokoke Jokowi. ©2013 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Usung Jokowi nyapres, warga Solo deklarasikan 'Pokok'e Jokowi'


Sejumlah warga Kota Solo, yang tergabung dalam Komunitas Pokok'e Jokowi, mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014 mendatang.

Jika biasanya dukungan diberikan dengan pembacaan pernyataan sikap, kali ini mereka mendeklarasikan dukungan dengan pembacaan puisi.

Dalam deklarasi kali ini, salah satu warga bernama Ari Setiawan yang dulu pernah menggugat Jokowi sebesar Rp 343 miliar juga ikut hadir. Ari, yang menggugat Jokowi karena dianggap telah melanggar sumpah jabatan sebagai wali kota, itu mengaku hadir sebagai undangan.

"Saya ke sini menghadiri deklarasi Pokok'e Jokowi Presiden, hanya sebagai tamu undangan. Saya belum menentukan sikap, mendukung atau tidak," ujar Ari ketika dikonfirmasi merdeka.com.

Saat deklarasi, mereka secara bersamaan membacakan puisi berjudul Setapak Pemimpin Indonesia. Pada bait pertama puisi berisi tentang kebosanan masyarakat terhadap pemimpin Indonesia saat ini.

Pemimpin saat ini, menurut dia hanya gagah saat melambaikan tangan. Mereka juga bosan dengan pemimpin yang hanya pintar berdendang dan hanya bisa ikut prihatin saat rakyatnya menderita.

Koordinator Komunitas Pokoke Jokowi, Ibnu Kurniawan kepada wartawan mengungkapkan, rakyat sudah bosan dengan pimpinan yang pura-pura tidak tahu jika para pengawalnya berlomba mencuri pundi-pundi kekayaan negara.

"Saat ini ada pemimpin yang punya jiwa dan bisa diajak bicara. Pemimpin yang memerintah sembari berjalan menyusuri lorong kampung menemui rakyatnya," ujar Ibnu saat membacakan bagian puisi berikutnya.

Menurut Ibnu, indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang memahami permasalahan lapangan dan cekatan menyelesaikan keadaan. Untuk itu pihaknya sangat berkeinginan agar Jokowi harus menjadi presiden.

Lebih lanjut warga kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, ini mengaku pihaknya spontan menggalang dukungan untuk Jokowi. Ide awalnya setelah dia melakukan diskusi dengan teman-teman tentang persoalan bangsa.

"Setelah diskusi, lantas ada ide dari teman-teman untuk mendukung Jokowi jadi presiden. Menurut kami, Jokowi adalah pilihan terbaik saat ini," ucapnya.

Dukungan kepada Jokowi tersebut murni berasal dari Solo, dan bukan mengekor pada pendukung Jokowi di kota lain. Dia berharap partai politik akan mendengarkannya.

"Setelah ini, kami akan membuat website juga mengajak masyarakat bergabung, untuk berdiskusi membahas pencapresan Jokowi," tandasnya.
[mtf]

Source : merdeka.com

Relawan Jokowi Presiden KARO Berbagi Kasih Dan Ceria Dengan PENGUNGSI SINABUNG

sinabung
Relawan Jokowi Presiden KARO Berbagi Kasih Dan Ceria Dengan PENGUNGSI SINABUNG

Sinabung  Jurnal Kota

Berangkat dari Kesederhanaan dan ketulusan,bergabung dengan beberapa LSM yang simpati dan bergabung dengan BARA JP serta sekelompok Seniman pemusik dan penyanyi pendukung Jokowi Presiden 2014 untuk Menghibur dan memberikan bantuan semampunya kepada saudara saudara terkasih para Pengungsi Sinabung di Tanah karo Sumatera Utara.

Suasana Pengungsian yang terletak di jalan Irian Paroki Katolik tiba tiba dipenuhi para Relawan yang terdiri dari berbagai latar belakang,tapi yang pasti adalah kelompok Idealis Non partisan.Uniknya rombongan relawan juga bersama dengan para seniman pemusik dan juga penyanyi yang bergabung sebagai sukarelawan .mereka memiliki talenta seni yang beragam antara lain Piano,Saxophone,Keyboard dengan penyanyi lagu standart dan juga lagu daerah Karo.

Tanpa banyak basa basi dengan kepiawaian MC Gian S Segera menggebrak suasana menjadi meriah.Didahului dengan pembukaan menyanyi bersama seluruh anak anak pengungsi yang dipandu oleh para Biarawati Paroki,memainkan lagu lagu Rohani dan juga lagu daerah karo serta Nasional .Ekspresi wajah ceria pun segera menyemburat diwajah mereka,menari dan menyanyi bersama segenap relawan dan juga orang tua para pengungsi.pembukaan itu masih pada tahap awal karena tahapan klimaks belum lah usai.Para penyanyi dari relawan kembali membawakan lagu lagu indah dan hangat diiringi koor bersama ketika moment lagu yang muncul begitu dikenal yang menambah suasana lebih meriah ditengah dinginnya cuaca kota kabanjahe.Puncak kegembiraan terjadi ketika Benyamin Sitepu Relawan BARA JP Karo mengajak orang tua dan anak anak untuk menari bersama dan Kirab mengitari gedung pertemuan.Terasa sekali semua yang hadir mampu melupakan sejenak semua beban akibat diterpa bencana meletusnya Gunung sinabung yang sudah berjalan hampir satu bulan ini.

Setelah selesai menghibur para pengungsi Relawan juga membagi bagikan makanan dan minuman kepada semua pengunjung dan bingkisan kecil yang menarik untuk para anak.terasa keceriaan lebih memancar diwajah anak pengungsi karena suasana ini mirip seperti acara pesta ulang tahun.

Ketua BARA JP Karo Ir.Ngawan Edison Tarigan yang juga sebagai Ketua LSM Harapan Kasih mengatakan dalam kata sambutannya bahwa segenap relawan diseluruh tanah air juga merasakan penderitaan saudara saudara pengungsi. “Kami adalah sebagian nasionalis yang “berserakan” di seantero negeri, sekelompok warga yang mendambakan perubahan. Dalam semangat perubahan, kami mencari pemimpin yang layak didukung rakyat, pilihan kami adalah Jokowi. Jadi Relawan Jokowi (Bara JP) sama sekali tidak kenal dengan Jokowi, pun dengan orang-orang dekatnya.tetapi didalam perubahan kami hanya percaya Jokowi.”

Dalam dialog bahasa Karo pengungsi bertanya “Lit nge galari Jokowi kena relawan ena guna ngelakoken kerinana acara enda? ( pengungsi bertanya apakah acara dan semua konstribusinya dibayar oleh Jokowi?

Ngawan Edison Tarigan menjawab “Semua gerakan Relawan Jokowi Presiden diseluruh pelosok tanah air disediakan oleh masing masing Relawan. Sesama Relawan baik ditanah air sampai keluar negeri juga bahu membahu untuk menutupi segala kekurangan temannya apabila dalam pergerakannya mengalami kesulitan .Karena untuk mewujudkan Indonesia Baru kita berperinsip Jokowi tidak boleh mempunyai hutang dan beban apapun dan kepada siapapun, baik itu beban moral, politik, bisnis, uang, hutang budi dan lain sebagainya , kecuali kepada Rakyat yang dipimpinnya”

Ada hal yang menarik ketika Benyamin Sitepu ,salah satu Relawan BARA JP karo mengutarakan kenangannya kepada segenap hadirin .Kenangan berpuluh tahun yang lalu ketika beliau masih di Jerman barat.saat bertemu dengan pengusaha yang kurus dan kelihatan ndeso yang terlihat sangat sederhana sedang memanggul barang Furniture disebuah pameran dagang.dia melihat kesan bahwa seorang yang kurus dan ndeso itu sebenarnya memilki wibawa dan kedudukan lebih terlihat dari respek teman teman rombongannya.

Tapi ada hal yang aneh karena sang pria itu tidak tampak sama sekali menonjolkan perannya diantara kelompoknya namun sangat tekun dalam mengerjakan pekerjaannya.kemudian setelah Benyamin Sitepu kembali ketanah air barulah dia tersadar bahwa pria tersebut adalah Jokowi .hal inilah yang membuatnya memutuskan untuk bergabung dalam gerakan barisan relawan Jokowi Presiden.karena faktanya dia melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kesederhanaan,ketekunan,kerja keras Jokowi bukanlah pencitraan seperti yang dituduhkan segelintir orang.

Acara Malam penghiburan korban bencana Sinabung ini juga dihadiri unsur DPW BARA JP Sumut seperti Yulius Leonarta Tarigan,Kristo Sinambela dan relawan lainnya.


Source : jurnalkota.com

Arswendo: Jokowi itu anugerah dari Tuhan

Arswendo: Jokowi itu anugerah dari Tuhan

Reporter : Randy Ferdi Firdaus | Senin, 9 Desember 2013 23:10

Arswendo: Jokowi itu anugerah dari Tuhan


Jakarta - Perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan memang kerap diterobos para pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua. Akibatnya, keberadaan palang pintu di perlintasan ini sama sekali tidak ada gunanya.

Warga setempat, Laksmi Joharos (20) menuturkan bahwa setiap harinya perlintasan kereta api ini memang ramai dilalui kendaraan. Meskipun ada palang pembatas yang berfungsi sebagai pengaman, para pengguna jalan tetap nekat menerobos.

"Di perlintasan Bintaro ini rawan kecelakaan. Sering macet," ucap Laksmi yang juga akrab disapa Amoy ini, kepada detikcom di sekitar lokasi kejadian, Selasa (10/12/2013).

"Pengendara motor banyak yang suka nerobos," imbuhnya.

Budayawan Arswendo Atmowiloto, menyebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai titisan dari Tuhan. Jokowi dinilai sebagai salah satu pejabat paling jujur dan jawara.

"Jokowi itu anugerah dari Tuhan, tinggal kita mau manfaatkan atau tidak. Jokowi dicalonkan, semuannya enggak penting lagi. Dia jawara," kata Arswendo di Din Tai Fung Restaurant Pacific Place, Jakarta, Senin (9/13).

Popularitas Jokowi yang kian meroket disejumlah lembaga survei nasional sebagai capres di Pemilu 2014, hingga saat ini membuat masyarakat mengeluh-eluhkannya. Arswendo menilai, meroketnya popularitas disebabkan karena Jokowi diperecaya oleh masyarakat sebagai pejabat yang tidak korupsi.

"Bayangkan dia kampanye tidak, mencalonkan juga tidak. Elektabilitasnya 30 persen sebelumnya belum ada yang menandingi tapi ketertarikan dia (Jokowi) karena tidak korupsi," katanya

Arswendo yang juga dosen London School Public Relation ini menambahkan, masyarakat sudah bosan dengan pemimpin yang banyak bicara namun tidak ada aksi nyata. Selain itu, ia juga menyatakan jika mantan Wali Kota Solo itu sosok yang unik.

"Track Recornya dia jujur, paling lugulah. Enggak suka macam-macam, enggak musingin partainnya, yang seperti itu masyarakat senengnya," pungkasnya.

Laporan: Sukma Alam

[did]

Source :.merdeka.com

Di Lokasi Tragedi KRL Maut Pun Jokowi Jadi Rebutan Warga

Di Lokasi Tragedi KRL Maut Pun Jokowi Jadi Rebutan Warga

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memberikan keterangan pers saat melihat lokasi kecelakaan maut antara KRL Commuter lain dan Truk Tangki BBM Pertamina, Senin (9/12/2013) malam. 

Di Lokasi Tragedi KRL Maut Pun Jokowi Jadi Rebutan Warga


BINTARO - Pesona Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi tidak mengenal tempat. Bahkan di lokasi yang menjadi tempat kejadian kecelakaan pun, Jokowi tetap menjadi rebutan warga.
Jokowi mendatangi lokasi tabrakan kereta jurusan Serpong-Tanah abang dan truk tangki Pertamina di Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) sekitar pukul 22.00 WIB. Warga semula tak menyadari bila Jokowi datang ke sana karena tak ada pengawalan yang menandai kehadirannya.
Saat itu, lokasi kecelakaan juga cukup gelap. Jokowi pun mengenakan topi karena masih turun hujan gerimis. Ketika wartawan mengerubuti Jokowi, barulah warga sadar ada gubernurnya di sana. Warga yang semula fokus pada upaya evakuasi bangkai kendaraan, beralih perhatiannya ke Jokowi.
Hanya barangkali karena lokasi kunjungan kali ini adalah lokasi kecelakaan, warga tak berteriak-teriak memanggil nama Jokowi atau mengajaknya bersalaman. Panggilan yang dilontarkan pun bernada lebih pelan. "(Selamat) malam, Pak Jokowi. Terimakasih mau datang," ujar satu warga.
Meski demikian, saat Jokowi hendak beranjak meninggalkan lokasi kecelakaan, rebutan salaman tetap terjadi juga. Suara warga yang tadinya pelan, mengeras pula bahkan ada yang berteriak. "Pak Jokowi, salaman pak," kata mereka dengan berteriak.
Sembari berjalan ke arah mobil dinasnya, Jokowi pun meluangkan waktu menyalami warga satu persatu. Mereka yang berhasil pun terlihat sangat senang dan bangga berhasil bersalaman dengan orang nomor satu di DKI itu.
Setelah Jokowi meninggalkan lokasi sekitar pukul 22.30 WIB, warga pun kembali fokus melihat proses evakuasi. Saat itu, truk pengangkut bahan bakar sudah bisa dipindahkan dan petugas beralih mengupayakan pemindahan bangkai gerbong kereta yang habis terbakar.
KRL rute Tanah Abang-Serpong menabrak truk tangki pembawa BBM milik PT Pertamina, Senin sekitar pukul 11.20 WIB. Setidaknya enam orang tewas dan puluhan yang lain terluka. Tabrakan KRL dan truk tersebut memicu ledakan yang membakar habis lokomotif dan gerbong terdepan yang adalah gerbong khusus perempuan.

Source : tribunnews.com

Abraham Samad: Kalau Atut cs mangkir lagi, akan dijemput paksa

Abraham Samad: Kalau Atut cs mangkir lagi, akan dijemput paksa

Dalam undangan pemeriksaan KPK sebelumnya 2 pentolan Golkar Banten, Atut dan Airin, mangkir. Kali ini Ketua KPK, Abraham Samad, memberi ultimatum: kalau mangkir lagi dijemput paksa.

Kenapa sih harus mangkir segala? Padahal diundang baik-baik oleh KPK.....



Abraham Samad: Kalau Atut cs mangkir lagi, akan dijemput paksa

Quote:
TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad memperingatkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah untuk memenuhi panggilan pemeriksaan. Hal ini disampaikan Abraham setelah Atut mangkir atau tak datang tanpa keterangan dalam pemeriksaan pada 4 Desember lalu.

"Ini warning dari saya. Atut nanti dalam pemanggilan berikutnya harus segera memenuhi panggilan, harus segera datang," kata Abraham Samad saat ditemui di Istana Negara, Senin, 9 Desember 2013.

Ia memaparkan, jika Atut tak datang, KPK akan menjemput dia secara paksa dari Banten. Atut sendiri hendak diperiksa sebagai saksi kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi dalam pemilihan kepala daerah Lebak dengan tersangka Akil Mocthar, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, dan Susi Tur Andayani.

"Kegiatan pemeriksaan ini jauh lebih penting daripada kegiatan-kegiatan yang dia (Atut) laksanakan," kata Samad.

Atut dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diani tak hadir dalam pemeriksaan dengan dalih harus menerima kepala daerah dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional se-Jawa-Bali. "Kita merencanakan dalam waktu dekat ini untuk memeriksa Atut."


Source : forum.detik.com

Pendukung Jokowi Nyapres Beraksi di Monas

Pendukung Jokowi Nyapres Beraksi di Monas
Warga menyapa gubenur DKI Jakarta Joko Widodo usai berolahraga di hari bebas kendaraan bermotor di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (8/12). Gubenur DKI Jakarta Jokowi disela-sela kesibukannya menyempatkan berolahraga dan menyapa warga yang beraktivitas di kawasan tersebut . TEMPO/Dasril Roszandi


Pendukung Jokowi Nyapres Beraksi di Monas

 Jakarta - Dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo agar menjadi presiden terus menguat. Di sela-sela festival keraton sedunia di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, muncul Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014. Mereka membentangkan spanduk sepanjang 6 meter bergambar wajah Jokowi.

Lokasinya berjarak sekitar 15 meter dari ruang pameran kereta kencana dalam festival keraton.
Relawan Jokowi memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar Jokowi menjadi presiden dalam pemilihan presiden 2014.

Seorang pengunjung, Budi, 66 tahun, mengaku sengaja membubuhkan tanda tangannya sebagai dukungan agar Jokowi menjadi presiden. "Dukung sekali," kata Budi kepadaTempo, Ahad, 8 Desember 2014.

Jokowi, menurut Budi, memenuhi segala persyaratan untuk menjadi presiden. Menurut dia, mantan Wali Kota Solo itu dianggap pemimpin yang tegas, cerdik, dan merakyat. "Walaupun suka dikata-katain, Jokowi enggak pernah membalas secara kasar," tutur warga Cengkareng, Jakarta Barat. "Enggak seperti politikus lainnya."

Warga lain, Ifan, juga membubuhkan tanda tangan. Menurut Ifan, Jokowi sangat layak menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya. Itu dapat dibuktikan dari hasil kerjanya selama setahun lebih memimpin Jakarta. "Saya mendukung sekali Pak Jokowi menjadi presiden. Hasil kerjanya bagus," ucapnya.

Direktur Gebyar 1.000 Posko Barisan Relawan Jokowi Se-Jabodetabek, Buntulan S. Tambunan, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencari 15 juta tanda tangan yang akan diberikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri supaya menjagokan Jokowi dalam pemilu presiden mendatang.

Namun, Buntulan menampik kegiatan ini diarahkan oleh Jokowi ataupun partai politik. "Kami independen, bukan di bawah Jokowi dan partai," kata Buntulan. Menurut Buntulan, kalau aksinya bersamaan dengan festival keraton sedunia, itu kebetulan semata. Dalam Kirab Budaya yang menjadi puncak acara festival ini, Jokowi dikabarkan akan berpartisipasi. "Kami rutin di sini, kebetulan ada kirab," ujarnya.

Buntulan menambahkan, kegiatan ini tidak hanya dilakukan di Monas, namun juga di Bundaran Hotel Indonesia setiap Ahad. Kegiatan ini juga tidak akan berlangsung sampai pukul 15.00, waktu dimulainya acara Kirab Budaya. "Kami sampai jam 12 siang. Ini sekaligus acara kopi darat para relawan," ujar Buntulan.
SINGGIH SOARES
Source : tempo.co

Mari mulai terapkan No Korupsi dan Nepotisme di Indonesia.





Mari mulai terapkan No Korupsi dan Nepotisme di Indonesia.

Februari, PDI-P Sudah Harus Tentukan Sikap

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri (dua kanan) berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (dua kiri) dan Ketua Panitia Rakernas III PDIP Puan Maharani (kanan) usai mengikuti acara penutupan di Ancol, Jakarta, Minggu (8/9/2013). Jokowi yang merupakan kader PDI Perjuangan tersebuyt digadang-gadang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan dalam pilpres 2014 mendatang. | TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Februari, PDI-P Sudah Harus Tentukan Sikap

Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin berharap partainya segera menentukan calon presiden yang akan diusung di 2014. Dalam hitungannya, tenggat waktu penentuan calon presiden itu tak lewat dari Februari tahun depan. 

Hasanuddin menjelaskan, saat ini hampir semua partai politik peserta Pemilu 2014 telah terang-terangan mengungkap figur yang akan diusung menjadi calon presiden. Ia tak ingin partainya telat mendeklarasikan calon presiden, karena khawatir akan berpengaruh buruk pada perolehan suara di Pemilu nanti.

"Saya rasa Februari (PDI-P) sudah harus tentukan sikap, kalau enggak, bisa habis kita," kata Hasanuddin, di sela-sela Rapat Kerja Fraksi PDI Perjuangan, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (9/12/2013). 

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat itu mengatakan bahwa partainya memiliki tiga skenario terkait calon presiden. Skenario tersebut adalah menduetkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo, menduetkan Joko Widodo dengan kader internal, atau menduetkan Joko Widodo dengan tokoh partai lain melalui koalisi.

Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan skenario calon presiden dan sudah membuat kajian serta survei yang memunculkan nama Joko Widodo dan Megawati. Internal, katanya, masih mengharapkan sosok kepemimpinan Megawati untuk mengatasi persoalan krisis bangsa yang global pada era mendatang. 

Sosok Megawati juga dianggap bisa melindungi Joko Widodo dari serangan politik yang mulai gencar terjadi. Namun begitu, Megawati belum mau membeberkan skenario tersebut. Ia memilih mengikuti amanat hasil Rakernas III PDI Perjuangan yang baru akan menentukan calon presiden sesuai dengan kesiapan internal dan suasana politik terkini. Megawati mengatakan, saat ini partainya masih fokus pada upaya pemenangan pemilu legislatif dengan target perolehan suara di atas 20 persen.

Source : nasional.kompas.com
Editor : Caroline Damanik

Hari Antikorupsi di Mata Jokowi...

Gubernur DKI Joko Widodo. | KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO

Hari Antikorupsi di Mata Jokowi...

Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember 2013 ini memiliki makna tersendiri bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya, hari ini merupakan bentuk dukungan bagi pembenahan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel, seperti yang dilakukan di Pemerintah Provinsi DKI. 

"Kita memang perlu banyak mengubah sistem. Intinya, itu komitmen dulu dari kita semua," ujar Jokowi di rumah dinas, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013). 

Pendidikan dasar bagi anak-anak, lanjut Jokowi, adalah hal yang harus disasar pertama kali untuk memutus mata rantai generasi korup. Anak-anak, kata dia, harus dididik dengan mental dan karakter positif agar menunjang sang anak tidak melakukan aksi korupsi ketika mereka dewasa. Hal ini adalah tugas seluruh pihak. 

Jokowi mengaku telah membangun empat sistem agar mencegah pejabat Pemprov DKI melakukan korupsi. Empat sistem itu adalah non cash transaction(NCT), tax clearence, bank clearence, dan no dollar. Keempat sistem itu tengah dirancang agar pemberlakuannya kelak dapat maksimal. 

Jika empat langkah tersebut dilakukan untuk menciptakan sistem keuangan yang antikorupsi, Jokowi pun melakukan satu langkah untuk memperbaiki sisi sumber daya manusia atau SDM, yakni dengan menggelar seleksi dan uji kompetensi terbuka bagi para lurah dan camat atau yang lebih populer disebut lelang jabatan. Setelah lurah dan camat, Jokowi pun membuka lelang jabatan untuk kepala sekolah dan kepala puskesmas di seluruh Jakarta. 

"Itu semua yang akan kita garap dan benahi terus," ujar Jokowi. 

Bagaimana dengan beberapa lurah dan pejabat di suku dinas yang diketahui banyak terjerat kasus korupsi? Jokowi tidak mau ambil pusing dengan hal tersebut. Selain karena kasus itu dilakukan sebelum pemerintahan dia, ia berprinsip, selama berada di jalur hukum, Jokowi ogah melakukan intervensi serta menyerahkan kasus sepenuhnya kepada penegak hukum. 

Lantas, bagaimana pendapat Jokowi soal pendapat sang wakil Basuki Tjahaja Purnama yang mewacanakan amnesti (ampunan) bagi pejabat yang terjerat korupsi? "Apa kita harus memberikan amnesti? Kita ini kan sedang membenahi sistem," tegas Jokowi.

Source : nasional.kompas.com
Editor : Ana Shofiana Syatiri

PDI-P: Basuki Diusulkan Jadi Cawapres untuk Jokowi

Megawati dan Jokowi -Mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) mendapat salam dari Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kedua kiri) disaksikan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang (tengah), dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sebelum di mulainya acara silaturahmi Jokowi-Ahok dengan masyarakat Kalimantan di Jakarta, Minggu (29/4/2011). | Kompas/Alif Ichwan

PDI-P: Basuki Diusulkan Jadi Cawapres untuk Jokowi

Duet Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berpeluang kembali muncul dalam pentas nasional. Basuki diusulkan menjadi pendamping bagi Joko Widodo dalam perhelatan Pemilu 2014. 

"Itu (Jokowi-Basuki) pernah muncul diusulkan di Sumatera Utara. Kalau mereka berhasil di Jakarta, ada kemungkinan bisa didorong ke atas," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat dihubungi, Senin (9/12/2013). 

Hasto menuturkan, saat ini partainya masih mencermati kinerja kedua tokoh lintas partai itu. Meski Basuki berasal dari Partai Gerindra, Hasto menuturkan, hubungan Basuki dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat dekat. 

"Sejak dulu hubungan Bu Mega dengan Ahok (Basuki) itu sangat cair. Sebelum Pilkada DKI Jakarta, Ahok selalu datang dalam rapat pemenangan pemilu, bahkan lebih sering dibandingkan Jokowi," ucap Hasto. 

Melihat kedekatan hubungan antara Mega dan Basuki, Hasto pun tak heran ketika Basuki diundang makan siang bersama Jokowi dan jajaran pimpinan PDI Perjuangan lainnya di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, kemarin, Minggu (8/12/2013). Hasto mengaku tidak tahu apakah pertemuan itu juga menjadi ajang penjajakan PDI-P kepada Ahok. 

Seperti diberitakan, PDI Perjuangan mempersiapkan dua skenario menjelang Pemilihan Presiden 2014. Skenario pertama ialah mengusung duet pasangan internal, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Sementara itu, skenario kedua adalah mengusung Jokowi dan calon wakil presiden dari tokoh partai lain. 

Menurut Hasto, internal partainya sudah membuat kajian dan survei yang memunculkan nama Jokowi dan Megawati. Internal, katanya, masih mengharapkan sosok kepemimpinan Megawati untuk mengatasi persoalan krisis bangsa yang global pada era mendatang. Sosok Mega juga dianggap bisa melindungi Jokowi dari serangan politik yang mulai gencar terjadi.

Source : nasional.kompas.com
Editor : Caroline Damanik