Megawati dan Jokowi -Mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) mendapat salam dari Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kedua kiri) disaksikan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang (tengah), dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sebelum di mulainya acara silaturahmi Jokowi-Ahok dengan masyarakat Kalimantan di Jakarta, Minggu (29/4/2011). | Kompas/Alif Ichwan
PDI-P: Basuki Diusulkan Jadi Cawapres untuk Jokowi
Duet Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berpeluang kembali muncul dalam pentas nasional. Basuki diusulkan menjadi pendamping bagi Joko Widodo dalam perhelatan Pemilu 2014.
"Itu (Jokowi-Basuki) pernah muncul diusulkan di Sumatera Utara. Kalau mereka berhasil di Jakarta, ada kemungkinan bisa didorong ke atas," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat dihubungi, Senin (9/12/2013).
Hasto menuturkan, saat ini partainya masih mencermati kinerja kedua tokoh lintas partai itu. Meski Basuki berasal dari Partai Gerindra, Hasto menuturkan, hubungan Basuki dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat dekat.
"Sejak dulu hubungan Bu Mega dengan Ahok (Basuki) itu sangat cair. Sebelum Pilkada DKI Jakarta, Ahok selalu datang dalam rapat pemenangan pemilu, bahkan lebih sering dibandingkan Jokowi," ucap Hasto.
Melihat kedekatan hubungan antara Mega dan Basuki, Hasto pun tak heran ketika Basuki diundang makan siang bersama Jokowi dan jajaran pimpinan PDI Perjuangan lainnya di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, kemarin, Minggu (8/12/2013). Hasto mengaku tidak tahu apakah pertemuan itu juga menjadi ajang penjajakan PDI-P kepada Ahok.
Seperti diberitakan, PDI Perjuangan mempersiapkan dua skenario menjelang Pemilihan Presiden 2014. Skenario pertama ialah mengusung duet pasangan internal, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Sementara itu, skenario kedua adalah mengusung Jokowi dan calon wakil presiden dari tokoh partai lain.
Menurut Hasto, internal partainya sudah membuat kajian dan survei yang memunculkan nama Jokowi dan Megawati. Internal, katanya, masih mengharapkan sosok kepemimpinan Megawati untuk mengatasi persoalan krisis bangsa yang global pada era mendatang. Sosok Mega juga dianggap bisa melindungi Jokowi dari serangan politik yang mulai gencar terjadi.
"Itu (Jokowi-Basuki) pernah muncul diusulkan di Sumatera Utara. Kalau mereka berhasil di Jakarta, ada kemungkinan bisa didorong ke atas," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat dihubungi, Senin (9/12/2013).
Hasto menuturkan, saat ini partainya masih mencermati kinerja kedua tokoh lintas partai itu. Meski Basuki berasal dari Partai Gerindra, Hasto menuturkan, hubungan Basuki dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat dekat.
"Sejak dulu hubungan Bu Mega dengan Ahok (Basuki) itu sangat cair. Sebelum Pilkada DKI Jakarta, Ahok selalu datang dalam rapat pemenangan pemilu, bahkan lebih sering dibandingkan Jokowi," ucap Hasto.
Melihat kedekatan hubungan antara Mega dan Basuki, Hasto pun tak heran ketika Basuki diundang makan siang bersama Jokowi dan jajaran pimpinan PDI Perjuangan lainnya di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, kemarin, Minggu (8/12/2013). Hasto mengaku tidak tahu apakah pertemuan itu juga menjadi ajang penjajakan PDI-P kepada Ahok.
Seperti diberitakan, PDI Perjuangan mempersiapkan dua skenario menjelang Pemilihan Presiden 2014. Skenario pertama ialah mengusung duet pasangan internal, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Sementara itu, skenario kedua adalah mengusung Jokowi dan calon wakil presiden dari tokoh partai lain.
Menurut Hasto, internal partainya sudah membuat kajian dan survei yang memunculkan nama Jokowi dan Megawati. Internal, katanya, masih mengharapkan sosok kepemimpinan Megawati untuk mengatasi persoalan krisis bangsa yang global pada era mendatang. Sosok Mega juga dianggap bisa melindungi Jokowi dari serangan politik yang mulai gencar terjadi.
Source : nasional.kompas.com
Editor : Caroline Damanik
No comments:
Post a Comment