Thursday, July 16, 2015
Jokowi, Natal di Papua dan Lebaran di Aceh
Jokowi, Natal di Papua dan Lebaran di Aceh
Sejatinya seorang presiden adalah simbol negara. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden lambang tertinggi sebuah pemerintahan. Sebagai simbol negara kehadiran presiden menjadi wujud kehadiran negara. Presiden hadir artinya negara hadir. Jabatannya tidak ada yang mengimbangi. Ditangannya semua jabatan pemerintahan melekat. Ditangannya terletak merah hitamnya perjalanan sebuah bangsa.
Sebagai warga negara kita selalu berseru negara harus hadir dalam setiap permasalahan. Kita menuntut agar negara hadir dalam keadilan sosial. Negara harus hadir dalam kemanusian yang adil dan beradab. Negara harus hadir dalam persatuan Indonesia. Negara harus hadir dalam demokrasi.
Kehadiran negara adalah kehadiran presiden. Presiden bukan saja hadir sebagai kepala pemerintahan yang sedang melaksanakan tugas pemerintahan, presiden juga hadir sebagai kepala negara yang sedang bertugas menjaga keutuhan negara. Menjaga persatuan Indonesia.
Agustus dan September 2014 dua bulan sebelum Jokowi dilantik menjadi Presiden, Jokowi mendengarkan keluh kesah rakyat Papua. Saat itu, Bara JP mengadakan acara silaturahmi masyarakat Papua dengan Jokowi. Saya ikut terlibat dalam acara itu. Menjadi panitia silaturahmi. Banyak tokoh Papua hadir dan menyampaikan pikirannya di Asrama Haji Pondok Gede dan Baloi Kota DKI.
Pada pertemuan itu, Jokowi yang sudah terpilih menjadi Presiden, mendengarkan dengan seksama dan penuh empati semua suara tokoh Papua. Banyak persoalan diutarakan. Persoalan otsus, ketimpangan ekonomi, korupsi, infrastruktur buruk, persoalan keamanan dan sosial politik menjadi catatan besar pertemuan itu.
Tidak perlu rumit bagi Jokowi menjawab semua keluh kesah orang Papua. "Baiklah bapak ibu yang saya hormati. Baiknya saya datang kapan ya? Selepas dilantik atau natalan saja?" ujar Jokowi tenang menanggapi keluh kesah orang Papua. Serempak orang yang hadir sekitar 100 orang itu menjawab "Natalan saja Pak Jokowi!!".
Jokowi akhirnya memutuskan Natal Nasional di Papua. Sejarah baru tercipta. Baru kali pertama Natal Nasional di luar Jakarta. Jokowi ingin menunjukkan bahwa daerah juga sama dengan Jakarta. Jokowi sedang memproklamasikan daerah juga punya hak yang sama dengan Jakarta. Jokowi sedang mendeklarasikan Papua juga daerah yang utama dan terutama di bumi ibu pertiwi. Negara harus hadir. Presiden harus hadir. Jokowi dalam momen itu berhasil merebut perhatian rakyat Papua.
Penghargaan dan penghormatan negara pada rakyat Papua dengan kehadiran presiden membuat babak baru hubungan emosional yang lebih bersahabat lagi antara Papua dan Jakarta. Presiden berhasil merangkul rakyat Papua. Rakyat Papua sekarang di anggap. Rakyat Papua tidak lagi diabaikan. Rakyat Papua dimanusiakan kemanusiaannya. Dihormati pikiran dan eksistensinya. Hasilnya Papua kembali damai. Tahanan politik dilepaskan. Pemberontak OPM kembali kepangkuan Ibu Pertiwi.
Selepas menjahit ujung barat Papua dengan pendekatan budaya dan empati, Jokowi ingin menjahit nusantara di ujung timur Indonesia. Jokowi menggebrak kebiasaan lama, kebiasaan presiden yang selalu berlebaran di Jakarta. Jokowi mengubah kebiasaan lama itu. Jokowi berlebaran di Aceh. Jokowi sholat Ied di Aceh. Ini kunjungan kedua Jokowi di Aceh. Jokowi membuktikan bahwa lebaran bisa digunakan untuk menjaga keutuhan negara.
Rencana Jokowi berlebaran di Aceh menegaskan sosoknya sebagai pembaharu Indonesia. Jokowi mendobrak pakem lama yang monoton dan feodal. Raja harus selalu di istana. Raja harus menunggu rakyatnya di Istana. Raja harus dikunjungi, tidak boleh mengunjungi. Raja harus terhormat dengan duduk disinggasana.
Jokowi meretas jalan model kepemimpinan baru. Pilihannya berlebaran di Aceh memiliki pesan tegas dan jelas. Jokowi ingin memeluk Aceh. Jokowi ingin menjabat tangan rakyat Aceh. Jokowi adalah saudara muslim Aceh. Jokowi menganggap Aceh adalah yang utama dan terutama seperti Papua.
Kehadiran negara atau presiden saat lebaran di Aceh merupakan sejarah baru. Sejarah baru yang sesungguhnya hal wajar jika seorang pemimpin memiliki jiwa patriotisme. Memiliki jiwa nasionalisme. Memiliki jiwa pejuang yang mau berjuang. Berjuang untuk menjaga nusantara tetap utuh. Berjuang untuk menjaga sabang sampai merauke tetap utuh. Berjuang untuk memanusiakan rakyatnya dari sabang sampai merauke.
Rakyat Aceh merasa tersanjung. Pengorbanan rakyat Aceh saat republik baru berdiri rasanya tidak sia-sia. Presiden hadir ditengah - tengah ulama dan rakyat Aceh. Berdoa dan bersembahyang memohon ampun dan syukur atas keberkahan ramadhan dan tibanya bulan Syawal. Aceh bukan lagi halaman belakang Indonesia. Aceh menjadi pusat Sholat Ied Indonesia. Seperti namanya menjadi Serambinya Mekah. Menjadi pusat Islamnya Indonesia. Menjadi pusat Islam yang rahmatan lil alamin.
Kehadiran Jokowi bukan saja akan membuat rakyatnya dari timur dan barat merasakan kehadiran negara, Jokowi juga membuat rakyat bangga bahwa menjadi Indonesia itu adalah anugrah terbesar Ilahi. Menjadi Indonesia itu adalah kebanggaan dan kehormatan. Bagi saya menjadi Indonesia adalah keberuntungan. Dan itu tidak kita temui di negara bangsa lain. Itu pasti.
Selamat Idul Fitri Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Widodo.
Selamat Hari Raya Idul Fitri saudaraku umat muslim.
Minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir batin.
Salam Perubahan.
Birgaldo Sinaga
Relawan Bara JP
http://baranews.co/web/read/44418/jokowi.natal.di.papua.dan.lebaran.di.aceh
Jokowi, Natal di Papua dan Lebaran di Aceh
Reviewed by Setia Kawan
on
10:30 PM
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment