Ahok: Kalau saya gubernur langsung saya pecat-pecatin Kadis
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengetahui hasil evaluasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Tapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya melaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Aku ini wakil gubernur kan. Kita cuma melaporkan pada pak gubernur, yang ini begini yang itu begitu. Kalau tidak mau diganti ya terserah pak gubernur. Saya hanya mengusulkan," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/2).
Ahok mengungkapkan, dirinya tidak akan pandang bulu jika memiliki wewenang untuk mengganti SKPD. Karena semuanya yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) akan segera diganti, jika dirinya menjadi gubernur.
"Kalau pak gubernur berhenti dan saya jadi gubernur, langsung saya pecat-pecatin Kadisnya tuh. Aku sih ikut pak gubernur sajalah. Kita evaluasi sangat fair," ungkapnya.
"Tunggu tanggal mainnya dong, ini kan seru. Ini kan sedap-sedap takut, ngeri-ngeri sedap. Jadi ini orang mikir, saya diganti apa tidak ya, saya diganti apa tidak ya," tambah mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menjamin, tidur Kadis tidak akan tenang jika pengandaiannya terjadi. Bahkan dirinya memastikan selama dua bulan tidurnya juga tidak nyenyak. Sehingga ia bisa melihat mental bawahannya seperti apa.
"Kita bisa melihat mental mereka seperti apa. Yang rakus sama yang mau tobat kelihatan kok. Jaksa juga udah BBM saya minta waktu untuk. Nih BBM, 'mantap Pak Ahok dia bilang, selamat siang Pak Ahok, jika ada waktu mau diskusi beberapa masalah hukum terkait 1 titik titik 2 titik titik. Pokoknya ada 4-5 item. Macam-macam. Pasar Tanah Abang yang sudah kalian tahu, soal bus yang sudah kalian tahu," jelasnya.
[did]
Source : merdeka.com