Jokowi Pantau Langsung Proyek Listrik Senilai Rp 1.100 Triliun
Yogyakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memantau langsung perkembangan proyek listrik 35.000 MW senilai Rp 1.100 triliun yang mulai digulirkan di Yogyakarta, hari ini. Jokowi mengatakan akan memantau langsung setidaknya 240 proyek terkait proyek ini.
"Saya terus pantau kalau ada masalah saya selesaikan di lapangan," kata Jokowi saat peresmian proyek listrik 35.000 MW di Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta, Senin (4/5/2015)
Ia mengatakan pembangunan pembangkit listrik di Indonesia memang kerap terkendala khususnya soal pembebasan lahan. Ia mencontohkan, program pembangunan pembangkit listrik 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah yang sudah bertahun-tahun belum bisa bergulir karena persoalan lahan.
"PLTU Batang saya ikuti terus karena gede banget 2.000 MW. Gede. Sudah macet 4 tahunan permasalahannya karena lahan, saya beri target ke PLN dan gubernur, ke menteri harus selesai 4 bulan (soal lahan) ternyata belum selesai," katanya.
Jokowi masih memberikan kesempatan pada PLN selama 1 bulan lagi, terkait persoalan administrasi proyek listrik yang jadi terbesar di Asia Tenggara ini.
"Masih masuk akal. Tapi setelah satu bulan tidak boleh mundur lagi," tegas Jokowi.
Selain memantau perkembangan proyek listrik, Jokowi juga memantau perkembangan kemampuan industri di dalam negeri dalam menyediakan alat-alat untuk pembangkit listrik dan kabel jaringan listrik. Ia ingin konstribusi industri dalam negeri bisa berperan, meski melibatkan pihak asing
"Saya terus pantau kalau ada masalah saya selesaikan di lapangan," kata Jokowi saat peresmian proyek listrik 35.000 MW di Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta, Senin (4/5/2015)
Ia mengatakan pembangunan pembangkit listrik di Indonesia memang kerap terkendala khususnya soal pembebasan lahan. Ia mencontohkan, program pembangunan pembangkit listrik 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah yang sudah bertahun-tahun belum bisa bergulir karena persoalan lahan.
"PLTU Batang saya ikuti terus karena gede banget 2.000 MW. Gede. Sudah macet 4 tahunan permasalahannya karena lahan, saya beri target ke PLN dan gubernur, ke menteri harus selesai 4 bulan (soal lahan) ternyata belum selesai," katanya.
Jokowi masih memberikan kesempatan pada PLN selama 1 bulan lagi, terkait persoalan administrasi proyek listrik yang jadi terbesar di Asia Tenggara ini.
"Masih masuk akal. Tapi setelah satu bulan tidak boleh mundur lagi," tegas Jokowi.
Selain memantau perkembangan proyek listrik, Jokowi juga memantau perkembangan kemampuan industri di dalam negeri dalam menyediakan alat-alat untuk pembangkit listrik dan kabel jaringan listrik. Ia ingin konstribusi industri dalam negeri bisa berperan, meski melibatkan pihak asing
"Yang penting tidak boleh impor. Karena investasi Rp 1.100 triliun. Kalau kandungan lokalnya bisa 70% industri kita besar," katanya.
Ia juga mempersilakan industri swasta masuk ke industri ini, bahkan para BUMN diminta mengembangkan industri peralatan kelistrikan.
"Kalau tidak ada yang bergerak BUMN saya minta saya perintahkan mengerti BUMN bangun industri trafo dan kabel," katanya.
Berikut daftar proyek yang diresmikan Jokowi hari ini:
a. Penandatangan PPA
PLTB (angin) Samas di Yogyakarta, kapasitasnya 50 MW
PLTU (batu bara) Kendari 3, Sulawesi Tenggara, kapasitas 2 x 50 MW
PLTA (air) Malea, Sulawesi Selatan, kapasitas 2 x 125 MW
PLTU (baru bara) Jeneponto ekspansi, Sulawesi Selatan, kapasitasnya 2 x 125 MW
b. Penandatangan Lol untuk engineering, procurement, construction (EPC) PLTU Grati, Pasuruan, Jawa Timur, kapasitasnya 450 MW.
c. Groundbreaking
PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, kapasitasnya 2 x 55 MW
PLTU Pangkalan Susu unit III dan IV, Sumatera Utara, kapasitas 2 x 220 MW
PLTU Takalar, Sulawesi Selatan, kapasitas 2 x 100 MW
d. Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) sebesar 50 british thermal unit per hari (BBTUD), sampai komitmen pemerintah dalam mendukung pasokan energi primer yang krusial bagi kesuksesan program 35.000 MW.
Ia juga mempersilakan industri swasta masuk ke industri ini, bahkan para BUMN diminta mengembangkan industri peralatan kelistrikan.
"Kalau tidak ada yang bergerak BUMN saya minta saya perintahkan mengerti BUMN bangun industri trafo dan kabel," katanya.
Berikut daftar proyek yang diresmikan Jokowi hari ini:
a. Penandatangan PPA
PLTB (angin) Samas di Yogyakarta, kapasitasnya 50 MW
PLTU (batu bara) Kendari 3, Sulawesi Tenggara, kapasitas 2 x 50 MW
PLTA (air) Malea, Sulawesi Selatan, kapasitas 2 x 125 MW
PLTU (baru bara) Jeneponto ekspansi, Sulawesi Selatan, kapasitasnya 2 x 125 MW
b. Penandatangan Lol untuk engineering, procurement, construction (EPC) PLTU Grati, Pasuruan, Jawa Timur, kapasitasnya 450 MW.
c. Groundbreaking
PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, kapasitasnya 2 x 55 MW
PLTU Pangkalan Susu unit III dan IV, Sumatera Utara, kapasitas 2 x 220 MW
PLTU Takalar, Sulawesi Selatan, kapasitas 2 x 100 MW
d. Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) sebesar 50 british thermal unit per hari (BBTUD), sampai komitmen pemerintah dalam mendukung pasokan energi primer yang krusial bagi kesuksesan program 35.000 MW.
Source :
http://finance.detik.com/read/2015/05/04/134018/2904979/1034/2/jokowi-pantau-langsung-proyek-listrik-senilai-rp-1100-triliun
No comments:
Post a Comment