Ahok: Kerja Paling Pagi dan Pulang Paling Telat, Teladani Itu Dulu!
Jakarta - Sebagian pihak menilai, dengan tetap naik mobil ke kantor hari ini, Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai tak mampu menjadi pemimpin yang memberi contoh yang baik. Dengan gaya khasnya, Ahok menanggapi hal itu dengan santai lengkap dengan tantangan balik.
"Ya harus kasih contoh kan, saya kira kasih contoh untuk tidak korupsi, Anda masuk kerja paling pagi, pulang paling telat," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014).
Ahok menilai keteladanan baginya adalah ketika ada yang mencontohnya bekerja dengan sungguh-sungguh. Tak ada waktu untuk istirahat, dari pagi hingga malam penuh dengan agenda rapat.
"Itu esensinya bagi saya. Itu jauh lebih penting. Kalau PNS mau teladan, teladani yang itu dulu," lanjutnya.
Dengan nada santai, Ahok berujar bisa saja dirinya dengan sedikit melakukan langkah-langkah curang untuk ikut naik angkutan umum.
"Gimana caranya? Saya telepon itu Pak Butar-butar, tolong TransJakarta dijejelin di belakang agak banyak karena saya akan naik di stasiun kota atau pluit sehingga saya bisa duduk. Tapi untuk apa? Bus juga nggak cukup,"
"Hanya untuk gara-gara saya dan rombongan saya naik. Saya jejerkan untuk apa. Show off kayak gitu, untuk kalian. Nggak bisa buat saya kayak gitu," imbuhnya.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Jokowi yang memang telah rutin bersepeda setiap hari Jumat, Ahok pun tak ambil pusing.
"Kalau Pak Jokowi kan dekat, sudah terbiasa," kata Ahok.
"Jadi kalau PNS mau contoh, contoh saya, tiap hari olahraga setengah jam. Anda bisa disiplin seperti itu nggak? Nggak libur. Itu baru teladan. Dan nggak ada tidur di kantor. Rapat terus, nyambung terus, contoh saya dan jangan nyolong satu sen pun dari orang lain," tegasnya.
"Ya harus kasih contoh kan, saya kira kasih contoh untuk tidak korupsi, Anda masuk kerja paling pagi, pulang paling telat," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014).
Ahok menilai keteladanan baginya adalah ketika ada yang mencontohnya bekerja dengan sungguh-sungguh. Tak ada waktu untuk istirahat, dari pagi hingga malam penuh dengan agenda rapat.
"Itu esensinya bagi saya. Itu jauh lebih penting. Kalau PNS mau teladan, teladani yang itu dulu," lanjutnya.
Dengan nada santai, Ahok berujar bisa saja dirinya dengan sedikit melakukan langkah-langkah curang untuk ikut naik angkutan umum.
"Gimana caranya? Saya telepon itu Pak Butar-butar, tolong TransJakarta dijejelin di belakang agak banyak karena saya akan naik di stasiun kota atau pluit sehingga saya bisa duduk. Tapi untuk apa? Bus juga nggak cukup,"
"Hanya untuk gara-gara saya dan rombongan saya naik. Saya jejerkan untuk apa. Show off kayak gitu, untuk kalian. Nggak bisa buat saya kayak gitu," imbuhnya.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Jokowi yang memang telah rutin bersepeda setiap hari Jumat, Ahok pun tak ambil pusing.
"Kalau Pak Jokowi kan dekat, sudah terbiasa," kata Ahok.
"Jadi kalau PNS mau contoh, contoh saya, tiap hari olahraga setengah jam. Anda bisa disiplin seperti itu nggak? Nggak libur. Itu baru teladan. Dan nggak ada tidur di kantor. Rapat terus, nyambung terus, contoh saya dan jangan nyolong satu sen pun dari orang lain," tegasnya.
Source : news.detik.com
No comments:
Post a Comment