TEMPO/Imam Yunni
Survei: Publik Inginkan Koruptor Dihukum Mati
Jakarta - Hasil jajak pendapat yang dilakukan Indonesia Survey Center (ISC) menyebutkan publik menginginkan para koruptor dihukum berat. Survei ini dilakukan terhadap 1.600 responden dari 33 provinsi.
"Yang cukup mengejutkan adalah hukuman mati ternyata dipilih oleh masyarakat sebagai cara yang paling efektif dalam menghukum koruptor di negeri ini dengan angka 49,2 persen," kata Manajer Komunikasi ISC Andry Kurniawan di Jakarta, Ahad, 26 Januari 2014.
Selain hukuman mati, kata dia, 24,6 persen responden memilih para koruptor agar dihukum penjara seumur hidup. Selanjutnya, 11,3 persen responden meminta agar koruptor dimiskinkan.
Survei bertajuk "Capres dan Parpol yang Memiliki Kompetensi dalam Memberantas Korupsi" ini dilakukan pada 1-12 Januari lalu, dengan mengambil populasi seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 melalui teknik multistage random sampling. Sedangkan Margin of error-nya sekitar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan pedoman kuesioner.
Selain hukuman tersebut, menurut Andry, hasil survei menunjukkan 72,9 persen responden percaya bahwa pemberantasan korupsi harus jadi agenda utama calon presiden 2014. Sebanyak 26 persen responden pun percaya bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari partai politik.
NUR ALFIYAH
"Yang cukup mengejutkan adalah hukuman mati ternyata dipilih oleh masyarakat sebagai cara yang paling efektif dalam menghukum koruptor di negeri ini dengan angka 49,2 persen," kata Manajer Komunikasi ISC Andry Kurniawan di Jakarta, Ahad, 26 Januari 2014.
Selain hukuman mati, kata dia, 24,6 persen responden memilih para koruptor agar dihukum penjara seumur hidup. Selanjutnya, 11,3 persen responden meminta agar koruptor dimiskinkan.
Survei bertajuk "Capres dan Parpol yang Memiliki Kompetensi dalam Memberantas Korupsi" ini dilakukan pada 1-12 Januari lalu, dengan mengambil populasi seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 melalui teknik multistage random sampling. Sedangkan Margin of error-nya sekitar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan pedoman kuesioner.
Selain hukuman tersebut, menurut Andry, hasil survei menunjukkan 72,9 persen responden percaya bahwa pemberantasan korupsi harus jadi agenda utama calon presiden 2014. Sebanyak 26 persen responden pun percaya bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari partai politik.
NUR ALFIYAH
Source : tempo.com
No comments:
Post a Comment